Buka Rapimprov Kadin Babel 2023, Pj Gubernur Ajak Pengusaha Atasi Inflasi dan Kemiskinan Ekstrem

KADINBABEL – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bangka Belitung menggelar Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) 2023 pada Kamis (30/11/2023).

Kegiatan yang bertempat di Grand Safran Hotel Pangkalpinang tersebut dibuka langsung oleh Pejabat (Pj) Gubernur Provinsi Bangka Belitung Safrizal ZA.

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur Safrizal mengajak para pengusaha di Babel untuk melakukan kolaborasi penanganan berbagai permasalahan ekonomi selama satu tahun ke depan.

“Pertama saya ajak Kadin menyelesaikan soal penanganan inflasi. Kadin ini ahli soal mengenai bidang pemenuhan suplai, kemudian manajemen stok dan manajemen transportasi dan distribusi, sehingga kita harapkan kolaborasi bisa menekan inflasi,” ujar Safrizal.

Tak hanya soal penanganan inflasi, Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kementrian Dalam Negeri itu juga mengajak pengusaha untuk mengatasi angka kemiskinan ekstrim di Bumi Serumpun Sebalai.

“Dan (tentunya) pengembangan-pengembangan sektor ekonomi lain yang membutuhkan pemikiran dari teman-teman Kadin. Mereka ahli soal ekonomi,” tuturnya.

Baca juga: Butuh tenaga kerja terbaik untuk bisnismu? Cari di sini!

Sementara itu, dalam sambutannya Ketua Kadin Bangka Belitung Thomas Jusman menyampaikan jika Rapimprov kali ini mengangkat tema Kadin Babel BERGEMA Dalam menyukseskan program HIDUPP (Hilirisasi, digitalisasi,UMKM, Pariwisata dan Pangan) menuju Bangka Belitung Emas 2045.

“Yang merupakan Integrasi dan Akselerasi dengan Roadmap atau peta jalan Indonesia Emas 2045. Ini merupakan momentum penting agar kami dapat berkolaborasi dan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung,” terangnya.

Menurutnya adanya kolaborasi itu bisa digunakan untuk merencanakan langkah-langkah strategis dan melakukan evaluasi perbaikan berbagai aspek ke depan.

“Serta bisa menciptakan pemikiran-pemikiran bersama yang diperlukan dalam upaya meningkatkan perekonomian berbasis digital di Bangka Belitung yang masih bergantung pada satu Sektor yaitu Sektor timah. Harapannya, hilirisasi timah dan juga sektor-sektor lainnya menjadi penopang seperti Sektor Pariwisata, Kelautan Perikanan, UMKM, Ketahanan Pangan, Kesehatan dan Pendidikan di Babel,” paparnya.

BANGKAPOS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *